Haram ulang tahun dalam islam

 ULANG TAHUN KAITANNYA DENGAN IBADAH AGAMA LAIN DAN ASAL USUL KUE ULANG TAHUN


Ulang Tahun tidak ada kaitannya dengan ibadah (agama lain) ? 


Jawab :


Siapa bilang kalau Ulang Tahun Tidak ada Kaitannya Dengan Perkara Ibadah ? 

Silahkan baca :


1. Ternyata ulang tahun ada di dalam INJIL MATIUS 14 : 6 dan INJIL MARKUS 6 : 21


Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. 


Janganlah kita ikut-ikutan, karena tidak mengerti tentang sesuatu perkara. Latah ikut-ikutan memperingati Ulang Tahun, tanpa mengerti darimana asal perayaan tersebut.


Penjelasan Nabi tentang sebagian umatnya yang akan meninggalkan tuntunan beliau dan lebih memilih tuntunan dan cara hidup diluar Islam. Termasuk juga diantaranya adalah peringatan perayaan ULTAH, meskipun ditutupi dengan label SYUKURAN, SELAMATAN atau ucapan Selamat MILAD atau 'Met MILAD...SEAKAN-AKAN KELIHATAN LEBIH ISLAMI.


Selengkapnya : 

http://www.facebook.com/note.php?note_id=104637549579429&id=100000123637137


2. Sejarah Dan Asal Usul Kue Ulang Tahun

Sejarah Kue Ulang Tahun dapat ditelusuri kembali ke Yunani kuno yang membuat kue madu bulat atau berbentuk bulan atau roti dan membawanya ke kuil Artemis-Dewi Bulan. Beberapa ahli, bagaimanapun, percaya bahwa tradisi kue ulang tahun dimulai di Jerman pada Abad Pertengahan. Adonan roti manis diberi bentuk bayi Yesus di kain lampin dan digunakan untuk memperingati hari ulang tahunnya. Ini kue ulang tahun khusus kemudian muncul kembali di Jerman sebagai Kinderfest atau perayaan ulang tahun seorang anak muda. 


Pada jaman dulu, kue Ulang Tahun kebanyakan bentuknya bundar. Para ahli mengaitkan keyakinan agama dan dorongan teknis untuk hal yang sama. Yunani ditawarkan kue bentuk bulat dengan Dewi Bulan - Artemis karena menandakan bulan. Mereka bahkan ditempatkan lilin pada kue untuk membuat kue bersinar seperti bulan. 


Selengkapnya :

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.tokenz.com/history-of-birthday-cake.html


3. (Hukum) Perayaan Hari Ulang Tahun

Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah


Allah tidak mensyari'atkan perayaan hari kelahiran, tidak untuk kelahiran Nabi dan tidak pula untuk yang lainnya. Bahkan dalil-dalil syar'i dari Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan bahwa perayaan-perayaan hari kelahiran merupakan bid'ah dalam agama dan termasuk tasyabbuh (menyerupai) musuh-musuh Allah dari kalangan Yahudi, Nashrani dan lainnya. Maka yang wajib atas para pemeluk Islam untuk meninggalkannya, mewaspadainya, mengingkarinya terhadap yang melakukannya dan tidak menyebarkan atau menyiarkan apa-apa yang dapat mendorong pelaksanaannya atau mengesankan pembolehannya..., berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih.


"Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak." 

[Muttafaq ‘Alaih: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718).] 


http://www.salamdakwah.com/baca-forum/ulang-tahun-kaitannya-dengan-ibadah-agama-lain-dan-asal-usul-kue-ulang-tahun.html 


Asal Usul ulang tahun (HBD) bukan berasal dari islam

kita sepatutnya tidak merayakan atau mengucapkan selamat ulang tahun. karena itu bukan berasal dari islam.


"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." [QS. Al Baqarah : 120]


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran , pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra’:36)


"... dan kamu mengatakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar." [QS. an-Nuur: 15]


“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031


Mempersiapkan Kematianmu lebih penting daripada merayakan kelahiranmu.

Komentar

Postingan Populer